82 research outputs found

    SURVEI KEPADATAN LALAT (Diptera) DI AREA PASAR UNGGAS DAN RUMAH PEMOTONGAN UNGGAS PENGGARON KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Lalat merupakan serangga sebagai vektor mekanik berbagai penyakit dan hidup berdampingan dengan manusia. Survei tahap awal untuk melakukan pengendalian lalat adalah dengan cara mengumpulkan data tentang kepadatan lalat. Data kepadatan lalat dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran tingkat kepadatan lalat pada lokasi dan pada waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepadatan lalat berdasarkan lokasi penelitian di lingkungan Pasar Unggas dan Rumah Pemotongan Unggas Penggaron Kota Semarang Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional. Sampel penelitian lalat yang hinggap pada flygrill yang dihitung kepadatannya setiap 30 detik dengan pengulangan sebanyak 10 kali dan dilakukan penghitungan pada setiap jam mulai dari jam 06.00 hingga 13.00. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kepadatan lalat pada tiap lokasi mengalami kondisi yang berbeda-beda. Berdasarkan Indeks kepadatan lalat, hasil dari penelitian menunjukkan mulai dari kategori rendah hingga sangat tinggi. Waktu teraktif lalat pada lokasi penelitian tersebut berkisar dari pukul 07.00-09.00 WIB. Perlu dilakukan pengendalian secara terpadu agar keberadaan lalat dapat dikendalikan, dan apabila menggunakan cara kimiawi dapat dilakukan pada jam teraktif lalat. Kata Kunci: Lalat, Kepadatan,Pasar Unggas, Rumah Pemotongan Ungga

    FAKTOR KOEFISIEN KOREKSI PERHITUNGAN KECEPATAN ARUS MENGGUNAKAN CURRENT METER DAN PELAMPUNG STUDI KASUS SUNGAI JAWI

    Get PDF
    Pengukuran kecepatan arus di sungai – saluran biasanya menggunakan alat current meter, jika keadaan darurat maka dapat digunakan pelampung dimana besarnya kecepatan arus dikalikan dengan faktor koreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kecepatan aliran, faktor koreksi pelampung, dan korelasi kecepatan aliran dengan meggunakan alat current  meter dan pelampung dalam bentuk persamaan empiris. Kecepatan rata – rata aliran maksimum metode current meter kondisi pasang sebesar 0.066 m/det dan kecepatan rata-rata minimum sebesar 0.001 m/det, sedangkan saat kondisi surut kecepatan rata-rata aliran maksimum sebesar 0.063 m/det dan kecepatan rata-rata aliran minimum sebesar 0.019 m/det. Kecepatan rata – rata aliran maksimum pelampung kondisi pasang sebesar 0.130 m/det dan kecepatan rata-rata minimum sebesar 0.020 m/det, sedangkan saat kondisi surut kecepatan rata-rata aliran maksimum sebesar 0.155 m/det dan kecepatan rata-rata aliran minimum sebesar 0.083 m/det. Faktor koreksi alat ukur pelampung sebesar 0.91. Korelasi maksimum persamaan regresi linier pengukuran aliran dengan current meter dan pelampung y = 2.0763x + 0.0174 nilai R2 sebesar 0.8677 dan R sebesar 0.931 menunjukkan korelasi yang sangat kuat, sedangkan korelasi minimum dalam bentuk regresi power yaitu y = 0.0313e24.597x  nilai R2 sebesar 0.4232 dan R sebesar 0.651 menunjukkan korelasi kuat.Kata kunci: Current meter, Pelampung, Kecepatan Arus, Faktor Koreksi Pelampung, Korelasi Kecepatan Aliran Menggunakan Current meter dan Pelampung.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

    POLA PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM PEMENUHAN TARGET KEBERHASILAN PEMBINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN JAWA TIMUR

    Get PDF
    Pola pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Jawa Timur tidak terlepas dari sebuah dinamika. Dalam penelitian ini yang menjadi lokus penelitian yaitu Lembaga Pemasyarakatan di Jawa Timur. Pembinaan narapidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Terdapat tujuan dilaksanakannya pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan yaitu yang pertama memberikan narapidana pengalaman serta meningkatkan keterampilan. Yang kedua yaitu diharapkan narapidana dapat termotivasi dan kemampuan yang sebelumnya dimiliki dapat digunakan kembali. Agar terlaksananya tujuan tersebut, terdapat factor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pembinaan tersebut yaitu petugas pemasayarakatan (pembina), sarana dan prasarana dan narapidana itu sendiri. Dalam penelitian ini pembinaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Jawa timur belum berjalan dengan maksimal karena adanya hambatan. Dalam pelaksanaan nya terdapat hambatan di lapangan yaitu anggaran untuk pembinaan yang lumayan banyak, sarana & prasarana, sumber daya manusia atau petugas pemasyarakatan serta narpidana yang menjalani pembinaan

    Deteksi Gerak Otot Frontalis Berbasis Citra 3d Menggunakan Gray Level Cooccurrence Matrix (Glcm) Student Name : Hardianto Wibowo 2213205009

    Get PDF
    Ekspresi wajah atau mimik merupakan salah satu dari hasil gerak otot pada wajah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ekspresi merupakan pengungkapan atau proses menyatakan, yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan perasaan dan lain sebagainya. Ekspresi wajah atau mimik dipengaruhi oleh saraf tujuh atau nervuse facialis. Dalam penelitian yang dilakukan paul ekman didapat sebuah standarisasi ekspresi dalam format pergerakkan yang disebut dengan Facial Action Coding System (FACS). Dalam penelitiannya paul ekman menyatakan enam ekspresi dasar yaitu bahagia, sedih, terkejut, takut, marah dan jijik. Dalam anatomy otot, bahwa setiap otot yang bergerak pasti terjadi kontraksi, dan pada saat terjadi kontraksi, otot akan mengembang atau mengelembung. Otot dibagai menjadi tiga bagian yaitu origo dan insersio sebagai ujung otot dan belly sebagai titik tengah otot, jadi setiap terjadi gerakkan maka otot bagian beli akan mengembang atau menggelembung. Teknik pengambilan data yaitu dengan merekam data dalam bentuk 3D, setiap terjadi kontraksi maka otot bagian beli akan mengelembung dan data inilah yang akan diolah dan dibandingkan. Dari pengolahan data ini akan didapat kekuatan maksimum kontraksi yang akan dipakai sebagai acuan untuk besaran pergeseran otot khususnya pada otot frontalis. Dalam deteksi pergerakkan akan menggunakan metode gray level co-occurrence matrix (GLCM), dan akan didapatkan pula besaran pergeseran otot secara maksimal. Dari hasil pengujian didapatkan nilai pergeseran pergerakkan otot sebesar 1,367 – 4,460 ================================================================================================== Facial expressions or gestures is one of the results of facial muscle movement. In a large dictionary Indonesian, an expression of the disclosure or the claimed process, namely shows or declared intent, ideas and feelings of others. Facial expressions or gestures affected by seven or nervuse facial nerve. In a study by Paul Ekman obtained an expression in the format standardization movement called the Facial Action Coding System (FACS). Paul Ekman stated in his research six basic expressions are happy, sad, surprised, scared, angry and disgusted. In muscle anatomy, that every muscle that moves the inevitable contraction, and in the event of contraction, the muscle will expand or mengelembung. Muscle divided into three parts, namely Origo and insersio as the end of the muscle and belly as the midpoint of the muscles, so each occurs move the muscles of the purchase will expand or bulging. Data retrieval technique is to record data in 3D, each contraction, the muscles of the purchase will mengelembung and this data will be processed and compared. From the processing of this data will be obtained the maximum force of contraction that will be used as a reference to the amount of muscle shift, especially in the frontalis muscles. In the movement detection will be using gray level co-occurrence matrix (GLCM), and will be found also to the maximum amount of muscle shift. From the test results obtained by muscle movement shift value from 1.367 to 4.460

    The Relationship Between Sitting Duration And Flexibility Hamstring Muscle In Employees At RSUD Ngimbang

    Get PDF
    Some employees at Ngimbang Hospital work activities are carried out in a sitting position for a long duration and almost done every day, especially for office administration employees. This will pose a risk of musculoskeletal disorders, especially hamstring muscle flexibility. A decrease in muscle flexibility will affect body fitness which can affect the work productivity of these employees. This study aims to determine the relationship between sitting duration and hamstring muscle flexibility. This study used a Cross Sectional Study research design involving 32 employee samples. Sitting duration is the independent variable while the dependent variable is hamstring muscle flexibility. The results of the normality test using the Shapiro-wilk test showed that the sitting duration variable was worth 0.000 and the hamstring muscle flexibility variable was worth 0.799, meaning that there was one variable that was not normally distributed, while the correlation test using Spearman obtained a value of 0.000 (<0.05). It is concluded that there is a relationship between sitting duration and hamstring muscle flexibility in employees at Ngimbang Hospital. The longer the duration of sitting, the more hamstring muscle flexibility decreases

    Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Cipta Atas Konten Karya Siaran Terhadap Tindakan Komersialisasi Tanpa Izin (Studi Kasus Komersialisasi Siaran Fifa World Cup 2014 Brazil Di Cafe Dan Restaurant)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang bentuk perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta dan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pemegang hak cipta atas tindakan komersialisasi konten karya siaran piala dunia 2014 brazil tanpa izin dan juga bentuk penerapan dan tanggung jawab dari pelaku usaha yang mengkomersialisasikan siaran piala dunia 2014 Brazil tanpa izin Penelitian ini dilakukan di Ibukota Jakarta, adapun yang menjadi objek penelitian adalah PT Nonton Bareng , beberapa kafe dan restoran yang melakukan komersialisasi siaran piala dunia 2014 brazil. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan, berupa pengambilan data dan wawancara dengan para karyawan dan para staf. Penelitian kedua melalui hasil penelitian kepustakaan berupa literatur, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian di lapangan diolah dan dipaparkan secara deskriptif dan argumentatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak tempat komersial kafe maupun restoran yang tidak ada izin untuk mengadakan menonton umum, namun tidak semua diselesaikan melalui jalur hukum, padahal bentuk perlindungan hukumnya dapat dilakukan dengan cara hukum administrasi, hukum perdata, dan hukum pidana. Hal tersebut terdapat di dalam Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ,namun bentuk penerapan dari perlindungannya belum maksimal. Para pelaku usaha atau penyelenggara menonton umum tanpa izin dapat menunjukkan tanggung jawabnya dengan membayar denda serta royalti atas keuntungan sepihak yang didapatkannya secara illegal. Dan juga harus siap untuk menjalani proses hukum

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN INTERNET SEBAGAI ALAT PENDUKUNG TUGAS MAHASISWA

    Get PDF
    Purpose – This paper aims to identify the importance that students attach to the internet as a tool of task support, and the factors that affect its acceptance as such a tool. Design/methodology/approach – Using the technology-acceptance model (TAM) as a basis, a questionnaire is designed by the researchers, and completed by students. Multiple linear regression is used to analyse the data, and this confirms the relationships proposed by the TAM. Findings – The main findings of the study are that: students feel that a task support system is a prerequisite for effectiveness in their work; they require greater access to the internet to meet their task support needs; perceived usefulness and perceived ease of use of the internet directly affect university students’ attitude – which, in turn, affect the students’ intentions of using the internet as a task support tool. Research limitations/implications – Main limitations of this study are related to the sampling method and the fact that the field research was conducted only in Bandung and Yogyakarta. Originality/value – Finally, the paper suggests how students could exploit the internet as a task support tool for students and what actions should be planned in order to facilitate its adoption

    Correlation Between Bruto Domestic Products (Gdp) With Duty Schools

    Get PDF
    This study aims to analyze the linkage of dropout rates with Gross Domestic Product (GDP). The data source of this research is the Central Bureau of Statistics (BPS), with data acquisition of GDP and drop out rate of elementary, junior and senior high school year 2008 until 2011. Data obtained through quantitative approach with secondary data source. The connectedness value between school dropout and GDP at primary level was 0.7294 in 2008, 0.7225 in the year of 2009, 0.4393 in 2010 and 0.3878 in 2011. While the relationship between the number of dropouts and GDP of junior high school level is 0.6095 in 2008, 0.6238 in 2009, 0.3605 in 2010 and 0.2467 in 2011. while the relationship between the drop out rate and GDP of the SMA level was 0.6061 in 2008, 0.5965 at in 2009, 0.5321 in 2010 and 0.2606 in 2011
    • …
    corecore